Jumat, 04 April 2014


"KOMPOR ETAM"
MEDIA PEMANFAATAN LIMBAH BIOMASSA SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF BIJAK ENERGI UNTUK BUMI

 ( ENERGI TANPA MINYAK DAN GAS )


     A. LATAR BELAKANG

Dengan keterbatasan sumber daya alam minyak bumi dan gas yang juga secara bersamaan semakin meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar tersebut, maka menyebabkan kenaikan harga menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari oleh masyarakat serta akan terus berlangsung sampai pada kondisi dimana masyarakat mampu menemukan sumber energi alternatif akan kebutuhan komoditi tersebut.
Solusi dari energi alternatif diluar minyak bumi dan gas kini banyak dikembangkan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Seperti energi biogas, solar cell, dan lainnya. Namun dari sekian energi alternatif yang telah digunakan, terdapat energi lain yang sangat melimpah dan masih sedikit dimanfaatkan, yakni energi dari limbah-limbah material biomassa (biomass fuel).
Limbah biomassa adalah limbah-limbah dari tumbuhan organik dan bukan dari energy minyak dan gas. Limbah biomassa yang sudah tidak terpakai akan menjadi energi terbarukan bagi kebutuhan bahan bakar kebutuhan memasak, jika dimanfaatkan.  Seperti misalnya batok kelapa, cangkang sawit, serbuk gergaji, kayu-kayu bekas, bambu, ampas tebu, gabah, bonggol jagung, sekam padi dan banyak lagi lainnya.



     B.  PENGERTIAN ENERGI BIOMASSA

Energi biomass berasal dari bahan sampah organik yang belum lama mati (dibandingkan dengan bahan bakar fosil) seperti kertas koran, serpihan kayu, serbuk gergaji, cabang/ranting pohon, sisa bambu, bonggol jagung, limbah pertanian, kotoran hewan dan lain-lain.
Biomass merupakan sumber energi terbarukan karena tanaman dapat kembali tumbuh pada lahan yang sama. Tanaman ini merupakan sumber yang paling banyak digunakan untuk biomass.
Ada banyak jenis bahan organik lainnya yang dapat digunakan sebagai sumber bahan bakar biomass yang potensial.
Bahan bakar biomass dapat digunakan di daerah pedesaan atau wilayah pertanian. Sumber energi ini dapat digunakan untuk menghasilkan panas, api, uap, dan energi listrik.

     C. KOMPOR ETAM SEBAGAI MEDIA PEMANFAATAN LIMBAH BIOMASSA

Kompor ETAM mampu menjadikan limbah-limbah biomass yang berupa material menjadi energi alternatif sebagai bahan bakar kebutuhan rumah tangga.
Hasil pembakaran limbah biomassa pada kompor ETAM menghasilkan energi yang baik dan unggul dibandingkan dengan pembakaran memakai tungku tradisional maupun kompor minyak. Dari sisi efisiensi kompor ETAM jauh lebih efisien dibandingkan dengan kompor yang disebutkan diatas. Karena kompor ETAM juga sebanding dengan daya panas api  pada kompor gas elpiji, meski api kompor ini berwarna merah karena menggunakan metode gasifikasi.
            Apa yang dimaksud metode gasifikasi?. Metode gasifikasi adalah proses perubahan pembakaran langsung terhadap limbah biomassa menjadi energi gas yang terjadi akbiat sirkulasi udara pada pembakaran tersebut, dan terus berulang smapai menjadi material terkecil sehingga sisa abu pembakaranpun habis terbakar. 


      D.  BENTUK KOMPOR ETAM
Kompor ETAM berbentuk seperti tabung dan bentuk ini membuat pemanasan bahan bakar menjadi lebih maksimal dan sempurna. Berikut beberapa model kompor ETAM yang sudah dibuat :







E. KOMPONEN KOMPOR   

Kompor ETAM terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan, antara lain :
1. Kompor → sebagai tempat tungku pembakaran bahan biomass yang praktis.
2. Blower / Fan(3 Watt) → digunakan sebagai pengubah asap menjadi gas energi panas (api).
3. Adaptor (12 volt)→ digunakan sebagai sumber listrik untuk blower

F.    KELEBIHAN KOMPOR  
Kompor ETAM ini boleh dikatakan tidak memiliki kompetitor, namun beberapa produk kompor biomass lainnya memang ada, tetapi memiliki perbedaan dalam segi bentuk, bahan baku juga cara pengoperasiannya.
Berikut ini beberapa kelebihan dari kompor ETAM ini, yakni :
a    a. Menggunakan teknologi Gasifikasi
b    b. Mudah dalam penggunaan.
c    c. Hemat Bahan Bakar.


 


d    d. Banyak alternatif bahan bakar.
e    e. Dapat meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan energi


G.    EFEKTIFITAS KOMPOR ETAM
Kompor ETAM dibangun memanfaatkan panas yang maksimal dari pembakaran limbah material biomassa, sehinga lebih efektif dalam proses mencapai titik didih. Karena asap yang merupakan sumber energi biomassa tidak terbuang dan sekaligus mengurangi keluarnya Co2 yang juga sebagai salah satu sumber polusi udara.





H.    TEKNOLOGI GASIFIKASI

Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, di mana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran.
Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis (memerlukan panas dari luar selama proses berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada proses gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat dikondensasikan), dan gas permanen. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih rendah tetapi di sisi lain proses operasi menjadi lebih sederhana.

a)     Beberapa keunggulan dari teknologi gasifikasi yaitu:
  1. Mampu menghasilkan produk gas yang konsisten yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik
  2. Mampu memproses beragam input bahan bakar termasuk batu bara, minyak mentah berat (heavy crude oil), biomassa, berbagai macam sampah kota (municipal waste), dan lain sebagainya
  3. Mampu mengubah sampah yang bernilai rendah menjadi produk yang bernilai lebih tinggi
  4. Mampu mengurangi jumlah sampah padat
  5. Gas yang dihasilkan tidak mengandung furan dan dioksin yang berbahaya

b)     Tahapan proses gasifikasi
Selama proses gasifikasi terdapat beberapa tahapan proses yaitu:
  1. Tahapan pemanasan di mana temperatur padatan naik sampai sebelum terjadi proses pengeringan.
  2. Tahap pengeringan di mana terjadi pelepasan uap air dari padatan.
  3. Tahap pemanasan lanjut di mana temperatur padatan naik kembali sampai sebelum terjadi proses devolatilisasi.
  4. Tahap devolatilisasi di mana volatil dalam padatan keluar sampai tersisa arang. Tergantung dari bahan bakar yang digunakan volatil dapat terdiri dari gas-gas H2O, H2N2, O2, CO, CO2, CH4, H2S, NH3, C2H6 dan hidrokarbon tidak jenuh.
  5. Tahap pembakaran arang (terjadi jika masih terdapat udara yang tersisa)

c)     Perbandingan Teknologi Gasifikasi dan Pembakaran

 Terdapat beberapa perbedaan antara proses gasifikasi dengan pembakaran secara langsung, di antaranya adalah sebagai berikut :



I.           PENUTUP

Demikian penjelasan sekilas tentang kompor ETAM, mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi masyarakat banyak dan sebagai sumbangsih bagi ketahanan enegi nasional serta mendukung upaya pemerintah dalam menjaga pencemaran udara dari hasil pembakaran minyak bumi dan gas yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk bersedia bekerjasama dalam melestarikan penyebarluasan kompor ETAM di masyarakat.
Semoga kerjasama ini menjadi langkah  awal  kita ikut serta dalam upaya membangun ketahanan energi nasional dan menyelamatkan kelestarian lingkungan hidup (go green).

Bandung,                2014
Hormat Kami,



Manajemen 
Etam Energi Indonesia





I.           DEMO PRODUK KOMPOR ETAM



J.           INFORMASI HARGA, PEMESANAN DAN KEAGENAN

Info Harga dan Pemesanan Bisa Menghubungi Kami :
 
Yudi Ramdhani 

(Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, NTB, NTT dan PAPUA)
082120123788
7CC5A03D

Zulfikar (Sumatera)
085624113450

Yang Ingin Menjadi Agen Penjualan dan Distributor Disetiap Kota Di Seluruh Indonesia Silahkan Menghubungi Kami!!!